Hima PGSD FKIP Unmul-Mengoptimalkan Eksistensi dan Kecintaan Kader Terhadap Hima PGSD

Penulis Muda Kaltim News_Samarinda. Hima PGSD FKIP Unmul telah melaksanakan kegiatan Kajian Kaderisasi dengan bertema "Mengoptimalkan Eksistensi dan Kecintaan Kader Terhadap Hima PGSD" pada Ahad, 29 November 2020 pukul 08.00-12.00 WIB via Zoom Meeting Cloud. Peserta terdiri dari Ketua Umum beserta Pengurus harian dan pengurus Hima berjumlah total 90 audiensi.

 

Departement Internal yang mengadakan kegiatan Kajian tersebut, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman seorang pengurus Hima agar lebih aktif. Acara dibuka dengan salam dan sapa hangat oleh Master Of Ceremony sekaligus Moderator yaitu ananda Melisa selaku Staff Internal.

 

Melisa melanjutkan acara dengan pembukaan dan do’a serta menyapa narasumber yang hadir dan tak asing lagi. Narasumber tersebut adalah bang Najar (sapa akrab di Hima PGSD) atau kita kenal juga Najar Ruddin Nur R selaku Penulis Muda Kaltim. Beliau juga pernah menjadi Ketua Umum Hima PGSD FKIP Unmul periode 2016-2017. Berkat pengalamannya menjadi narasumber dan dipercaya oleh panitia.

 

Tak banyak materi yang disampaikan oleh bang Najar, hanya 9 slide Power Point. Tapi semua berisi seperti daging. Materi yang dibawakan tentang “Motivation Leadership” dari buku Haryanto Kandani. Buku yang sangat menginspirasi siapapun pembacanya. Tentunya berkaitan dengan sosok leader dalam organisasi. Kekuatan Leadeship tak mungkin dilupakan dalam memimpin, mati atau hidupnya organisasi, tergantung siapa pemimpinnya hari ini, pungkas bang Najar.

 

Diawal narasumber menyampaikan tujuan agenda ini berlangsung, yaitu untuk meningkatkan pemahaman semua pengurus. Bang Najar memberikan pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan Eksistensi dan Kecintaa?”. Peserta ada yang menjawab bahwa “Eksistensi adalah sebuah keberadaan” dan “Kecintaan adalah sebuah pengorbanan”.

 

Kemudian bang Najar menyampaikan setiap aktivitas niatkan karena ibadah, agar tidak ada yang sia-sia kita lakukan. Karena aktivitas sebagai aktivis kampus sangat membutuh energy dalam setiap aktivitas, maka kita meluruskan niat atau hati untuk terus bergerak.

 

Kecintaan semua pengurus akan tersampaikan ketika ada komunkasi efektif terhadap sesasama kader. Komunikasi efektif bisa dilakukan dengan diskusi santai dan ramah tamah, memberikan support kepada kader ketika bekerja, sampaikan ide dengan jelas, coba ajak kader meet up secara personal, dan memberikan feedback atas yang dikerjakan.

 

Organisasi dipimpin oleh seorang pemimpin. Pemimpin berkaitan dengan kepemimpinan, kepemimpinan mampu memberikan motivasi kepada semua pengurus yang ada di dalam organisasi untuk terus aktif. Ada 3 hal yang kekuatan dalam motivasi kepemimpinan, yaitu memberikan optimisme, menjaga harga diri organisasi atau kader, dan mampu menciptakan suasana humor di dalam aktivitas organisasi, jelas bang Najar.

 

Siapapun dalam organisasi harus sadar dengan perubahan. Berubah untuk menjadi lebih baik, menutupi apa yang kurang, dan membantu apa yang perlu dibantu. Sadar diri dengan lingkungan untuk terus memperbaiki diri, lingkungan dan organisasi.

 

Bang Najar memungkas tentang Leadership Skill Pyramid tersusun rapi dalam sebuah organisasi. Posisi tertinggi yaitu Leadership, bagaimana hari ini kepemimpinan dari seorang leader. Kemudian, ada Team Management (mampu membagi tim untuk bekerja lebih efektif) dan Self Management (mampu mengatur diri sendiri, karena pemimpin menjadi teladan). Selain itu, ada 3 poin mendukung yaitu Motivation, Planning dan Coaching, dan Invelvoment. Terakhir, ada 4 poin menjadi hal teknis dalam pelaksaan organisasi, yaitu Plan (Rencana), Organize (Menjalankan/Mengatur sesuai tugas dan fungsi), Direct (mengarahkan arah biajk organisasi), dan Control (mengontrol), pungkas bang Najar.

 

Kepemimpinan harus memiliki kemampuan counseling, coaching, dan mentoring. Counseling mampu menggali permasalahan pada organisasi dan kader. Coaching yaitu sebagai pemimpin membantu kader untuk menemukan solusi apa yang akan dilakukan. Mentoring yaitu sebuah kegiatan yang berlangsung terus menerus dilakukan oleh mentor dan kader untuk sharing pengalaman.

 

Slide terakhir, bang Najar menjelaskan tentang Managerial Hierarcy dalam memaksimalkan peran kader dalam organisasi. Ada tiga yaitu First Line Management, Middle Management, dan Top Management.

 

First Line Management memahamkan bahwa pemimpin menempatkan kader yang dibidang conceptual sebagian kecil daripada dibidang Sumber Daya Manusia (SDM), SDM lebih besar dan lebih kecil dari dibidang Technical. Sedangkan dibidang Technical lebih besar dibutuhkan melaksakan sebuah program kerja.

 

Middle Management memahamkan bahwa pemimpin menempatkan kader yang dibidang conceptual sebagian kecil daripada dibidang Sumber Daya Manusia, SDM sama dengan dibidang Technical. Sedangkan dibidang Technical lebih besar dibuthkan melaksakan sebuah program kerja.

 

Top Management memahamkan bahwa pemimpin menempatkan kader yang dibidang conceptual sebagian besar daripada dibidang Sumber Daya Manusia, SDM cukup lebih besar dibidang Technical. Sedangkan dibidang Technical lebih kecil dibuthkan melaksakan sebuah program kerja.

 

“Setiap zaman pasti ada pemimpinnya, setiap pemimpin ada masalahnya, setiap masalah ada solusinya dan setiap solusi lahir dari kader-kader yang hebat”

 

Regards, Penulis Muda Kaltim

Najar Ruddin Nur R

 

Dokumentasi 





 

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer