Waktu dan Waktunya Menjemput

Hay pemuda,,, engkau terlahir untuk bermimpi besar. Kenapa agar engkau tak pernah melayang-layang dalam harapan yang semu. 

Dulu pemuda berteriak-teriak dijalankan, sekarang engkau menikmati masa reformasi hasil dari perjuangan anak muda dulu. 

Apakah hari ini engkau masih menunggu tentang sebuah perubahan atau menjemputnya seperti burung elang yang terbang tinggi mengintai mangsanya atau terdiam seperti burung hantu disiang hari. 

Engkau hari ini berada dalam pilihan? Menjemput atau binasa oleh waktu. Atau bahkan menganggu waktu yang akan merubah dirimu. Teman-teman mu sudah pada mau lulus bahkan kerja. Hari ini engkau masih seperti semester satu, dua, tiga, dan seterusnya. Kapan kamu menjemputnya?

Coba lihat air terjun, walaupun banyak batu yang menghalanginya tapi ia tetap mengalir deras. Kenapa dia mengalir? Karena ia merasa, ia dibutuhkan oleh tumbuhan yang lain. Kamu juga harus seperti air, mengalir terus semangatmu agar kamu bisa sukses dan membantu orang lain. 

Waktu akan terus mengalir seperti air, maka kamu harus menjadi pembalap perahu yang siap dengan lompatan badai, karena waktu akan membuatmu hilaf dalam menikmati passionmu saat ini. Tak heran, jika hari ini anak muda lebih banyak menghabiskan waktunya hanya bersenda gurau dengan malamnya, tanpa mneguiasi malamnya dengan diskusi. 

Ada sebuah filosofi "Awali dari sebuah akhir", ada yang tau maknanya apa? Saya pun menafsirkan bahwa filosofi tersebut menyindir diri saya, kenapa? Karena filosofi tersebut mengajak kita merefleksikan masa lalu kita yang dulu dengan melihat, prestasi apa yang sudah kita buat diri sendiri, keluarga, daerah, bahkan bangsa Indonesia. 

Kebangkitan seorang pemuda itu lahir dari sebuah kesadaran dan keresahan sehingga menghadirkan Sepucuk Harapan. Saya analogikan Sepucuk Harapan sebagai Pedal. Pedal itu kalo ditarik kencang maka akan jauh lemparannya dan lebih jauh dari yang diperkirakan.

Begitu juga dengan sebuah harapan, semakin jauh Anda maruhnya hingga ke langit ketujuh, sejauh itu juga semangat Anda menggapainya. 

Jika harapan berkaitan dengan Qadarullah, maka Anda perlu menuliskan mimpi besar Anda di kamar atau tempat kerja Anda, kenapa? Agar Anda bisa melihat mimpi Anda dan sebagai reminder bagi Anda untuk selalu semangat menjemputnya. Toh jika mimpi Anda tak sesuai mimpi Anda hari ini, jangan salahkan takdir, maybe itu yang terbaik buat Anda atau bisa jadi itu langkah awal menuju mimpi besar Anda. Jadi berbaik sangkalah pada Sang Pencipta.

Sekali lagi jangan salahkan takdir, lakukan evaluasi, kenapa target saya hanya segitu? Atau selama ini Anda terlalu jauh berlari hingga lupa dengan rambu-rambu sebagai langkah-langkah yang sesuai mencapai targetnya. Hal itu bisa menjadi penyebabnya, maka setiap hari bahkan detik, coba EVALUASI terus diri Anda. Temukan kendalanya apa, dan temukan solusinya apa? Dan terakhir temukan kembali semangat Anda untuk mengawali dari sebuah akhir.

Samarinda, 07 Desember 2019
Regard, Penulis Muda
Najar Ruddin Nur R

Komentar

Postingan Populer