Etos ID Regional 5 Pembinaan Nasional-Efisiensi Pemberdayaan Masyarakat di Masa Pandemi

Penulis Muda Kaltim News_Samarinda. Etos ID Regional 5 wilayah Samarinda, Mataram, dan Kendari telah melaksanakan kegiatan Pembinaan Nasional angkatan 2018 yang bertema "Efisiensi Pemberdayaan Masyarakat di Masa Pandemi" pada Jum'at, 15 November 2020 pukul 10.00-12.00 WITA via Zoom Meeting Cloud. Peserta terdiri dari Mba Ika R. Sa'adah selaku Koordinator Pembinaan Etos ID, 6 Fasilitator Etos ID   serta 18 Etoser Mataram, 13 Etoser Kendari, 18 Eoser Samarinda dan 1 Etoser Jambi.


Tentunya tak asing lagi yang menjadi moderator adalah Najar Ruddin Nur R selaku Team Leader Etos ID Samarinda. Opening yang memukau dengan salam dan menyapa para peserta yang hadir serta mengingatkan untuk mengganti Usernam sesuai masing-masing wilayah, jelas kang Najar.

Tanpa menunggu lama, moderator langsung mengenalkan narasumber dengan singkat dan padat. Kita sambut narasumber oleh Pak Tarsito selaku Direktur Utama LAZ DASI NTB, Gubernur Aspaqin, dan Ketua FOZ NTB, ujar kang Najar dengan semangat.

"Pak Tarsito membuka dengan salam dan mengatakan sebelum memulai aktivitas, mari niatkan karena Allah. Apalagi membina masyarakat. InsyaAllah takkan rugi karena kita niatkan karena Allah," ujar pak Tarsito

Langsung pada inti materi dengan pembawaan santai oleh pak Tarsito. "Beliau menyampaikan desa produktif memiliki standar dalam memiilih desa binaan, membuat target, dan membuat design desa binaan seperti apa. Selain itu, kehadiran etoser ditengah masyarakat harus melibatkan stakholder yang ada," pungkas pak Tarsito.

"Sebagai pemberdaya tidak hanya membawa program yang baik menurut kita, melainkan mengajak berdiskusi untuk menentukan masalah dan program yang bisa dilaksanakan. Sebagai pemula, cari desa yang ada potensinya agar memudahkan untuk etoser," pungkas Pak Tarsito.

"Etoser sebagai fasilitator untuk mengarahkan desa binaan, pendampingan desa binaan setiap hari, dan membantu stakholder yang memiliki peran agar lebih maksimal peran mereka ke masyarakat," ujar pak Tarsito dengan nada tersenyum.

"Adapun tujuan pemberdayaan masyarakat, yaitu kemandirian, berkesinambungan dan berkelanjutan dari program yang dilaksanakan. Seharusnya semakin lama semakin berkurang di masyarakat dalam kontribusi pendampingan, biarkan komunitas yang menjalankan," ujar pak Tarsito.

"Pemberdayaan masyarakat harus memahami alur perencanaan partisipatif, yaitu membuat kalender musim, penyusunan jadwal harian, klasifikasi kesejahteraan, pembuatan peta desa, lahan kelembagaan, pengorganisasian masalah dan potensi, pilihan program, dan penysunan rencana usulan kegiatan," pungkas pak Tarsito.

"Hal yang penting juga dalam pemberdayaan masyarakat, coba etoser mengajak telusur desa dengan mengajak stakholder. Bahkan ditemukan, masyarakat sendiri yang kurang mengenali desa sendiri", ujar pak Tarsito.

"Buatlah ladang pahala dan cari link stakholder yang bisa dijalankan dalam program yang telah ada, serta diakhiri dengan salam", pernyataan pak Tarsito.


Regards, Penulis Muda Kaltim
Najar Ruddin Nur R

Lampiran Foto Kegiatan.
 



Komentar

Postingan Populer